Jumat, 10 April 2009

tentang warna koi



Warna dan Pola pada ikan Koi merupakan dua hal yang sangat penting dalam menentukan kualitas seekor ikan koi. Warna yang tajam, tegas dan bersih diimbangi dengan pola yang teratur dan berimbang menambah daya tarik keindahan ikan koi. Mengapa ada koi yang memiliki warna yang biasa saja tetapi ada Koi yang memiliki warna dan pola yang menawan untuk dilihat. Ada beberapa faktor yang menentukan warna dan pola tersebut, meskipun hal tersebut bukan sesuatu yang pasti tetapi bisa dijadikan rujukan dalam memilih atau memelihara koi.

Warna pada ikan koi dihasilkan oleh tiga pigmen warna yang berada pada sel kulit ikan koi yang disebut chromatophores. Tiga pigmen tersebut adalah Erythrin (merah), Melanin (itam) and Xanthin (Kuning). Warna warna pada ikan koi bisa merupaka gabungan dari warna-warna dasar tersebut misalnya koi berwarna orange dihasilkan oleh pigmen warna merah dan pigmen warna kuning, cokelat dihasilkan dari pigmen warna hitam dan kuning. Jika di dalam sel kulit tidak mengandung chromataphores maka ikan koi akan berwarna putih.

Ketajaman warna pada ikan koi dipengaruhi oleh posisi chromatophores, bisa berada pada permukaan kulit atau bisa jauh di dalam kulit. Juga tergantung pada kepadatan chromatophores di dalam kulit. Semakin padat chromatophores akan membuat warna nampak lebih tajam dan padat. Posisi Chromataphores yang berada di permukaan kulit akan membuat warna ikan koi tidak stabil, seiring bertambahnya usia koi warna akan mudah berubah. Idealnya di setiap lapis sel kulit mengandung pigmen warna ini, sehingga warna nampak padat tetapi stabil.

Koi tidak dapat melakukan sintesis warna sendiri sehingga harus mengkonsumsi pigmen warna tersebut melalui makanan. Di alam bebas Koi mendapatkan pigmen warna dari bahan makanan alami seperti gangang, udang, diput dan lain-lain. Pada pemeliharaan koi di dalam kolam pigmen warna diperoleh dari makanan yang diberikan oleh pemilik koi. Biasanya dilakukan pemberian makanan color enhancher untuk meningkatkan kualitas dan konsumsi pigmen warna pada koi. Jika makanan peningkat warna tidak diberikan chromaophores tidak akan terisi oleh pigmen warna sehingga Koi akan nampak pucat dan kurang indah. Koi yang semula berkualitas baik akan menjadi menurun kualitasnya jika kekurangan ini. Akan tetapi perlu berhati-hati dalam memberikan makanan yang mengandung zat color enhancher ini, kelebihan pigmen warna akan berakibat tidak baik pada warna koi, misalnya pada Kohaku, kelebihan Erythrin akan membuat warna putih menjadi merah muda. Jika demikian kondisinya pemberian pakan peningkat warna perlu dihentikan sampai kondisi pulih seperti semula.

Setiap Ikan Koi lahir dengan jumlah chromotaphores yang tetap dan relatif konstan selama hidupnya. Pada saat usia koi semakin bertambah dan koi tumbuh menjadi ukuran yang lebih besar, chromataphores ini akan mencakup daerah kulit yang lebih besar sehingga ada kecenderungan warna menjadi lebih pucat (karena chromataphores menjadi kurang padat) . Ini membantu menjelaskan mengapa banyak Koi muda yang menakjubkan tetapi tidak menarik lagi ketika mereka sedikit lebih besar. Membeli ikan koi muda yang berasal dari garis keturunan yang berkualitas tinggi lebih dipilih untuk alasan ini. Dengan demikian jelas bahwa ikan koi akan tumbuh tetap dengan warna yang stabil sepanjang hidupnya.

Dalam beberapa varietas (misalnya Sanke dan Showa) adalah umum pola mengalami perubahan seiring ikan tumbuh dan berkembang karena warna akan pecah dan memperlihatkan warna yang berbeda yang lebih dalam. Ketika Koi berusia tua mereka cenderung menjadi pucat dan dalam beberapa kasus menjadi putih. Ini sama dengan rambut kita berubah abu-abu dan tidak dapat dikembalikan.

Sebuah chromatophore adalah sel bercabang, di mana warna pigmen dapat berpindah. Kedua ekstrem adalah bahwa meskipun pigmen menyebar keluar seluruh sel (yang hasil dalam warna Koi menjadi sel) atau terkonsentrasi pada satu titik kecil di tengah (yang mengakibatkan warna latar belakang pucat atau gelap ). Distribusi pigmen ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain :

Kualitas air, kondisi kualitas air yang berbeda dapat memiliki dampak besar pada warna Ikan Koi. Tingkat polutan (seperti amonia, nitrit atau nitrat) akan menyebabkan pigmen untuk berubah, sehingga mengakibatkan kehilangan warna pada Koi. pH dan water hardness akan mempengaruhi warna pada koi, misalnya pigmen merah cenderung tersebar pada soft water dan air yang lebih asam, sedangkan pigmen hitam menyebar di hard water serta air alkali dan sebaliknya.

Background Color , warna koi juga ajkan dipengaruhi oleh background warna dasar koi itu sendiri.
Perawatan – Garam sering ditambahkan ke kolam Koi sebagai pengobatan atau untuk mengendalikan toksisitas nitrit Namun, hal itu menyebabkan pigmen berkonsentrasi untuk menghasilkan warna yang lebih sedikit. Hal yang sama berlaku untuk antibiotik, apakah ditambahkan ke dalam air atau disuntikkan akan mengakibatkan kualitas warna menurun.

Ganggang Koi (dan ikan mas) yang berada pda kolam yang kaya akan ganggang dengan kolam berwarna hijau nampak lebih bagus karena pigmen warna menyebar di chromataphores. Akan tetapi kolam yang berwarna hijau tidak sedap untuk dipandang, solusinya dapat diberikan makanan koi penambah warna pengganti ganggang.

Suhu – Pada musim panas dengan suhu tinggi pigmen warna memudar sehingga nampak kurang bagus, di negara dengan empat musim pada musim gugur dan musim dingin yang sejuk ikan-ikan koi berada pada kondisi terbaik mereka.

Beberapa hal tersebut adalah beberapa kemungkinan yang bisa digunakan untuk menjelaskan perubahan warna pada Koi. Dalam beberapa kasus mungkin lebih valid untuk mencatat kejadian-kejadian serta perlakuan pada koi kesayangan kita agar lebih detail bisa diketahui penyebab perubahan warna pada koi kita.

Sumber : By Dr. David Pool, Tetra Reprint courtesy of Nishikigoi International via Cascade Koi & Goldfish Club

IKUT KONTES YUK

Kontes sudah menjadi tolak ukur bagi sebagian pengemar koi untuk membuktikan kemampuan dalam memelihara dan mengapresiasi koi.
Kepuasan dalam menggeluti hobi ini seolah mencapai klimaks bila koi kesayangan mendapat predikat juara . Ritual kontes bolehlah disebut sebagai ajang apresiasi massal. Penobatan gelar juara ditambah embel-embel sertifikat pemenang yg bisa mengangkat value koi (meski masih perlu pembuktian ) membuat pengemar lupa dengan biaya yg mencekik selama persiapan maupun pada saat kontes.
BIAR keikutsertaan dalam kontes tidak kian mahal, kiranya para pengemar mempersiapkan koinya jauh hari sebelum kontes. Dengan demikian kesempatan menang bertambah besar dan mereduksi biaya yg sudah dikeluarkan.

BELI KOI BERKUALITAS KONTES
Belilah koi berkualitas sekitar 6-12bln sebelum kontes. Pilih koi tosai atau menjelang nisai yg punya proporsi tubuh ideal,kualitas kulit bgs dan pola seimbang.Koi yg masih muda umumnya bisa di lihat dari sisik yg terlihat transparan dan halus danwarna yg masih terlihat samar.Tidak di haramkan membeli koi "ready to contest"karena harga biasanya sudah membubung tinggi.Sebagai pengemar sejati ikut kontes dengan cara potong kompas seperti ini akan mengurangi tingkat kepuasan,terlebih lagi bila ternyata koi yg di beli mahal gagal meraih predikat apapun.
kualitas koi sebagian besar ditentukan faktor keturunan, oleh karena itu belilah koi yg sudah diketaui kualitas induknya.Bila induknya tidak di ketaui setidaknya pengemar punya informasi mengenai penangkarnya.Tidak semua penangkar asing bagus dan tidak semua penangkar lokal jelek.ini adalah sesuatu yg perlu dipahami dalam berburu koi,sehingga tidak terjebak bujuk rayu penjual.Untuk menghidari disinformasi sebaiknya beli koi di dealer yg bisa dipercaya.

MENINGKATKAN KUALITAS KULIT
Secara kasat mata,koi yg memiliki kualitas kulit yg baik adalah yg berwarna cerah dan kontras.Ada tiga faktor yg mempengarui kualitas tersebut. Yang pertama adalah faktor keturunan.Selanjutnya peraqwatan(kualitas air),kualitas pakan dan tata cara pemberian pakan.Ada banyak faktor lainnya tyetapi yg paling signifikan adalah ketiga faktor tersebut.
Merawat koi pada dasarnya adalah merawat kualitas air. Beberapa faktor yg menentukan kualitas air adalah suhu,pH,hardness,siklus nitrogen,oksigen dan kandungan lainnya.
Sebagai hewan berdarah dingin,suhu tubuh ikan akan mendekati suhu kolam.Suhu kolam yg terlampau tinggi atau terlampau rendah bisa mempengarui perkembangan bahkan kelangsungan hidup koi.yg ideal bagi koi adalah suhu di kisaran 15-27'''c
kedalaman kolam juga sebaiknya di atas 80cm
Koi bisa beradaptasipada kolam dgn kisaran pH 6,5-8,5,tetapi pH koi yg ideal pada kisaran 7,2-7,4.Pada pH ini warna koi dapat berkembang sementara di luar kisaran tersebut warna cenderung kusam.Penting juga di jaga kadar garam dalam air atau yg lazim disebut hardness.Kandungan garam magnesium,kalsium,karbonat dan lainnya dalam kolam yg ideal adalah 6''''dH dengan batas toleransi 2''''-20''''dH.
upayakan selalu menekan siklus nitrogen dalam kolam sebagai efek proses daur ulang sampah,hasil sekresi,sisa pakan dan zat lain dalam kolam.Siklus nitrogen akan memproduksi amonia,nitrit dan nitrat.Kadar yg berlebihan bisa menyebabkan penyakit bahkan kematian pada koi.
Oksigen diperlukan setiap mahkluk hidup termasuk koi .Kandungan oksigen terlarut yg ideal 3-5ppm dan kandungan karbon dioksida kurang dari 0,5ppm.hal-hal yg mempengaruhi penurunan kandungan oksigen dalam air adalah peningkatan suhu,akumulasi hasil sekresi dan sisa makanan,serta tumbuh-tumbuhan lain di kolam seperti lumut.
Kunci untuk menjaga kualitas air adalah sistem fiterisasi yang baik,pergantian air yg rutin dalam jumlah tidak lebih dari 20% agar koi tidak stres.
kualitas warna juga dapat ditingkatkan dengan memberi pakan/pelet yang banyak mengandung spirulina.Warna pada koi sesuguhnya ditentukan oleh pigmen baik yang berada di bawah sisik maupun letaknya lebih ke dalam.Pigmen tersebut dapat di perkuat dengan zat-zat tertertu.Spirulina mengandung zat yg dapat memekatkan warna merah dan warna lainnnya .Konon spirulina bisa membuat warna putih menjadi kekuningan,tetapi tidak akan terjadi pada koi yang kualitas warna putihnya baik dan pakan spirulina berkualitas tinggi.

PERSIAPAN MENJELANG KONTES
Sekitar 1-2bln menjelang kontes, tempatkan koi yang akan dilombakan dalam kolam khusus sehingga mudah di perlakukan atau di awasi bila terdeteksi gejala penyakit tertentu.
bila ukurannya belum memenuhi kriteria panjang maksimumdalam kelasnya,beri koi-koi tersebut pakan yg mengandung protein tinggi.Pakan jenis ini cenderung membuat koi tidak keliahatan gemuk tapi berotot
Sebelum kontes,koi sebaiknya dipuasakan antara 3-7hari,untuk menghindari sekresi berlebihan pada saat dalam kantong plastik penilaian.Kotoran yang ada dalam kantong plastik merupakan sumber penyakit yang dapat menurunkan kualitas koi.
Paska kontes,koi-koi sebaiknya di karantina kembali sekitar 2 minggu. Selama masa karantina dianjurkan bagi pemberian obat-obatan tertentu seperti anti stres dan anti kutu dengan dosis sesuai anjuran.Setelah itu koi dapat digabungkan kembali dengan koi lain dalam kolam.Cara karantina ikan setelah kontes sama dengan kita membeli ikan baru.
SELAMAT BERKONTES!

disalin dari buletin the 1st zna indonesia

2 komentar:

  1. iki aku Om! (Anggoro), koncone Ade & Antun(Darma) anak'e pak pur! :)

    BalasHapus
  2. Koi Tosai & Nisai itu yg gimana Om...??

    maklumlah saya baru pemula...!!

    BalasHapus